Selasa, 17 Maret 2009

PERCAKAPAN HUJAN

Pertengahan Maret 2009,

Aku tak pernah mampu menepikan mu dari hati, hujan gerimis sesekali menerpa wajahmu. Kau dan dia kemudian terperangkap sepi yang hanya mampu kalian pahmi sendiri. Aku hanya merasa nyaman dengan mu. Hanya itu, seharusnya aku sudah mengertidari awal, selama ini aku hanya menyimpan perasaan yang salah,. Tidak seharusnya aku mengharapmu lebih. Hujan menebal di lear jendela kecil ini, entah karena dingin yang menyelinap diam-diam.

Akir Maret 2009,,

Aku tak mampu memungkiri bahwa aku membutuhkannya.Merindukan sosoknya pada sunyi yang bisu.Aku mencintainya. Ada perasaan yang meluap menjadi rindu tak berkesudahan.Perasaan ini nyaman ketika dekat dengannya. Dia memang tak memiliki kemilau pesona layaknya (…), namun karena itu pula aku merasa berarti ketika bersamanya. Aku merasa dibutuhkan dan dia membuat ku merasa menjadi begitu berharga.Berbeda ketika dengan (..), kemilau (…) terlalu menyilaukan ku sehingga aku tak lebih hanya sebuah redup ketika bersamanya. Aku menjadi Bumi. Aku menerobos Riakannya yang luruh tak tertahankan.


Sabtu, 14 Maret 2009

Cinta Pembawa Cahaya dan Cinta Pembawa Derita

ku berdiam diri dipingir jendela kecil dan melihat wajah dibayangan kaca. Air hujan menetes seakan-akan membawa aku dalam keheningan disore itu,,ku merenungi apa yang terjadi pada diriku, sekarang Cinta yang dulu aku jaga sekarang pergi entah kemana. Cinta yang dulu begitu istemewa sekarang begitu menyakitkan, berulang kali ku merasakan betapa sakitnya dipermainkan seorang cowo yang benar-benar ku sayang. tak terasa air matak ku menetes membasahi pipi ku. Ku sekarang mulai mengoreksi diri ku sendiri dan menjadi masalah ini jadi pengalaman yang akan ku jadikan sebagai patokan dalam mencintai seorang Pria.
Tuhan. . . .

nAma SebUah CiNtA

Cinta tak begitu indah bila dipandang dan tak begitu jelas bila diraba,
tapi cinta itu bisa menyakiti begitu saja tanpa pandang orang baik maupun jahat.
Cinta mampu melupakan sagalanya,
hingga tak berdaya,
dan sampai air yang berdiam di mat
terjatuh melewati pipiyang mulanya tidak ternoda.
Aku tak yakin kalau cinta itu ada,
mungkin banyak orang yang bilang Cinta itu ada. . .
Tapi aku tak merasa. . .!!!
Aku tak mengerti dangan Cinta ku yang sebenarnya.
Di mana dia berada??
Seandainya ku tau, ku kan menjaganya
selama waktu masih mengizinkan ku hidup
diputaran tiap detiknya. . . .

Kamis, 05 Maret 2009

saHabAt

sahabat. . . .
sekelam apa pun beban hidup mu
jangan pernah berlari darinya
atau pun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat . . . .
seberapa jauh pun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabat kuu. . . .
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmatihangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit makanan keteguhan
sahabat. . . .
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sesosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu
dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat
kau pun semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam